POLA BILANGAN
· Kegiatan
1.1 Pengertian Pola Bilangan
Dalam
beberapa kasus sering kita temui sebuah bilangan yang tersusun dari bilangan
lain yang mempunyai pola tertentu. Dalam bab ini pembahasan akan difokuskan
pada himpunan bilangan asli. Sedangkan bilangan asli sendiri dibagi menjadi
beberapa himpunan bagian bilangan asli. Beberapa himpunan bilangan asli tersebut
antara lain:
Himpunan
bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, 9, ...}
Himpunan
bilangan genap = {2, 4, 6, 8, ....}
Himpunan
bilangan kuadrat = {1, 4, 9, 16,
25, ....}, dan
Himpunan
bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ....}

· Kegiatan
1.2 Macam-macam Pola Bilangan
Pola
bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan yang memiliki keteraturan.
Dalam matematika dikenal beberapa bentuk pola bilangan, antara lain sebagai
berikut:
a. Pola Garis Lurus
Pola garis lurus adalah pola bilangan yang membentuk
garis lurus. Pola garis lurus merupakan pola yang paling sederhana.
Rumus :

b. Pola Persegi Panjang
Pola
persegi panjang adalah pola bilangan yang susunannya seperti bangun persegi
panjang. Pola persegi panjang tidak berlaku pada bilangan prima.
Rumus :

c. Pola
Persegi
Pola persegi panjang adalah pola bilangan yang susunannya seperti bangun
persegi. Ciri-ciri pola bilangan yang mengikuti pola bilangan persegi adalah
jumlah sisi-sisinya sama panjang.
Rumus :

d. Pola
Segitiga
Pola segitiga
adalah pola yang susunanya seperti bangun segitiga.
Rumus :

e. Pola
Segitiga Pascal
Pola segitiga Pascal adalah pola bilangan yang selalu diawali dan
diakhiri oleh angka 1. Susunan bilangan pada pola segitiga Pascal selalu
terdapat angka yang berulang.
Rumus Jumlah ke-n pola segitga Pascal :

f. Pola
Bilangan Ganjil
Pola bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7,
9, .... Rumus suku ke-n suatu pola bilangan ganjil sama dengan pola persegi
Rumus :

g. Pola
Bilangan Genap
Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, .... Rumus suku ke-n pada bilangan genap sama
dengan pola persegi panjang
Rumus :
h. Pola Bilangan
Fibonacci
Barisan
Fibonacci merupakan sebuah barisan bilangan yang memiliki bentuk yang unik.
Suku pertama dari barisan bilangan ini adalah 1, kemudian suku keduanya juga 1,
lalu untuk suku ketiga ditentukan dengan menjumlahkan kedua suku sebelumnya
sehingga diperoleh barisan bilangan dengan pola di bawah ini:
1,
1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34 ...dan seterusnya.